Social Icons

Pages

Selasa, 24 Desember 2013

Wayang Potehi Di Kelenteng Hok Liong Kiong



Suasana pada sore itu tampak ramai dan semarak di kelenteng Hok Liong Kiong di Kota Jombang – Jawa Timur. Suara tambur, Gong Chi, kendang, kerincingan dan peralatan musik  tradisional ala Tiongkok terdengar dari dalam bangunan kecil yang berbentuk panggung di depan kelenteng.   

Beberapa warga dalam berbagai usia tampak antusias menyimak pertunjukan kesenian yang ditampilkan disana.
 ----------------------------------------------------------------------
Artekel tentang kelenteng ini bisa Anda baca dengan Langsung Klik Link berikut ini :

Indahnya Ornamen Di Kelenteng Hok Liong Kiong 
---------------------------------------------------------------------- 
 
Ternyata mereka sedang ayik menyaksikan pentas Wayang Potehi, kesenian tradisional yang kisahnya   sejarah, tradisi dan budaya Tiongkok kuno.  Wayang Potehi itu  ditampilkan selama sebulan menjelang Ulang tahun kelenteng yang berada di Jalan RE. Martadinata.


Menyaksikan pentas wayang Potehi itu cukup menarik karena menggunakan bahasa Indonesia. Sehingga cukup mudah untuk mengetahui dan menyimak tentang kisah dan jalan ceritanya.

Penggunaan bahasa Indonesia dalam wayang potehi  itu mungkin disengaja oleh sang Dalang yang memainkan Wayang Potehi itu dengan menyesuaikan penontonnya. Uniknya penonton wayang potehi pada saat itu justru warga yang tinggal di sekitar kelenteng  yang bukan umat kelenteng atau beretnis Tionghoa.

Mereka tertarik dan suka melihat wayang potehi itu karena kisahnya yang menarik. Begitu juga dengan kekaguman mereka pada kemampuan sang Dalang dalam memainkan dan menggerakan  karakter-karakter wayang  itu dengan trampil dan cekatan.

Apalagi dalam kisah itu, sang Dalang juga menyelipkan dengan adegan-adegan jenaka yang  menghibur penonton. Tema-tema aktual tak jarang diselipkan oleh dalang dalam kisahnya. 

Seperti halnya kisah yang dipentaskan pada sore itu tentang Hakim Bao yang adil dan bijaksana, dalang Wayang Potehi juga menyelipkan dengan tema-tema aktual tentang gonjang-ganjingnya hukum dan peradilan di Indonesia saat ini.
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------

Break Session :

Baca juga artikel-artikel menarik lainnya di Blog ini dengan Langsung KLIK Link di bawah ini atau kata-kata berwarna Biru lainnya :
  
OLeh-oleh Khas Tuban 

Mobil Mercedes Benz Kuno Peninggalan Bung Karno 
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Nostalgia Bung Karno Dengan Tokoh-tokoh Dunia
Gereja Batu Yang Unik Di Puhsarang Kediri
Patung Budha Sedang Tidur Di Mojokerto

Nostalgia Bung Karno dengan Tokoh Populer Dunia
Relief yang Erotis Di Candi Penataran
Kelenteng Hok Liong Kiong Yang Indah Di Jombang
Patung Makco Thian Shang Sen Mu Di Kediri 
Masjid Cheng Ho Yang Indah Unik Di Surabaya 

Jejak Bioskop Peninggalan Dinasti Sampoerna
Nuansa Misteri Di Mercusuar Sembilangan Madura
Patung Dewi Kwan Im Di Pantai Surabaya
Jejak Kerajaan Majapahit Di Candi Brahu
Jejak Makam Belanda Di Kota Surabaya


Sisi Lain Monumen Tugu Pahlawan Surabaya 
Ragam Kapal dan Perahu Tradisional di Lamongan 
Sosok Dokter Perintis Museum SANTET  
Meriahnya Parade Senja Di Grahadi Surabaya 
Pura Mandara Giri Semeru Yang Megah Di Lumajang

Relief Kucing Di Kelenteng Tjoe Ling Kiong - Tuban
Kota TEXAS Di Lamongan 
Museum Yang Menyimpan Benda-Benda Santet 
Harimau dan Singa Liar Di Lamongan
Benda-benda Bernuansa Mistis dan Magis di Museum
Bisnis Tokek Yang Menggiurkan Ala Probolinggo

Kuda Unik Yang Bermahkota dan Bersayap
Jejak Sekolah Presiden Soekarno Di Surabaya
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk Di Lamongan
Kisah Ali Baba Di Istana Boneka
Lukisan Ala Komik Di Kelenteng Bojonegoro 

Penjual Bunga Edelweiss Di Gunung Bromo
Purna Siswa dan Gelar Prestasi TK Integral Hidayatullah - Tuban
Play Group Hidayatullah - Tuban
Taman Kanak-Kanak Integral Hidayatullah - Tuban 
Tank Marinir Yang Legendaris Di Museum Probolinggo 

Pawai Budaya Hari Jadi Kota Probolinggo Yang Semarak

Gadis di Tuban  Penarik Truck Dengan Menggunakan Rambut dan Gigi
Kerangka Gajah Purba Di Lamongan
Wisata Religi Di Makam Sunan Giri
Nasi Krawu Yang Nikmat dan Khas Gresik
Kue Pudak yang Nikmat dan Khas Gresik

Indahnya House Of Sampoerna Di Malam Hari
Kirab Piala Adipura Di Tuban
Parade Mobil Hias Di Tuban 
Pesawat Nomad TNI Angkatan Laut  Di Lamongan 
Kapal Selam Yang Terdampar Di Surabaya

Gedung Setan Yang Terkenal Di Surabaya
Mengenang Marching Band Sampoerna Yang Fenomenal
Indahnya Panorama Senja Di Pantai Kartini 
Pasar Tradisional Di Ranuyoso Yang Eksotis
Kelenteng Sumber  Naga Di Kota Probolinggo  

Nostalgia Foto-foto Tuban Masa Lampau
Batu-batu  dan Relung Unik di Gua Akbar
Legenda Batu Gajah di Tanah Tuban
Sumber Air Tawar Di Pantai Boom Tuban 
Atraksi Kekuatan Ala Samson Di Tuban 

Nenek Penghuni Hutan Pinus Di Banyuwangi 
Bunker Peninggalan Belanda Di Surabaya
Wisata Guci Alit Yang Indah Di Lumajang 
Pura Luhur Poten Di Lautan Pasir Gunung Bromo

Gunung Bromo Yang Indah Dan Mengesankan
Lokomotif Kuno Di Museum Probolinggo
Legenda Tank Amfibi Peninggalan Belanda Di Ranu Grati 
 

Indahnya Masjid Agung Tuban di Malam Hari 
Kejurnas Off Road 4x4 Real Adventure di Tuban
Reog Malam Bulan Purnama Di Tuban 
Indahnya Pantai Panyuran - Tuban 
Pameran Foto Bol Brutu di House Of Sampoerna 

Souvenir Ongkek Yang Unik dan Khas Tuban
Mushola Unik Di Dalam Gua Akbar 
Pantai Sowan Yang Indah dan Alami
Rumah Serangga Di Lamongan
Meraup Kesegaran Alami Di Pemandian Bektiharjo
Iklan Pajak Keliru Ala Tuban 

Kelenteng Hong Tiek Hian - Surabaya

Makam Siti Fatimah Binti Maimun Yang Unik 
Harimau di kelenteng Kwan Sing Bio 


Wanita Mini 75 cm dari Tuban 
Nuansa Nostalgia Di Pantai Tasikharjo Tuban 
Tradisi Bubur Suruh Di Makam Sunan Bonang
Buah Kenitu Yang Nikmat Dan Segar 
Kesenian Jaran Bodag Yang Eksotis dari Probolinggo

Bertemu Bajak Laut Di Lamongan
Indahnya Pasar Bunga Kayun Di Surabaya
Wisat` Laut Tuban Yang Mengecewakan
Makam Panjang 9 Meter di Gresik
Arca-arca Kuno Di Pemandian Banyu Biru  
Relief Erotis Di Situs Gua Pasir 

Rumah Kucing Di Lamongan 
Pesona Kuda Jingkrak di Tuban
Rumah Sakit Hantu Di Lamongan 
Foto Gus Dur di Kelenteng Boen Bio 
Gulai Kacang Hijau Yang Unik Ala Surabaya

Nuansa Horor Di Museum Kesehatan
Sumber Air Tawar Di Pantai Boom Tuban 
Ikon Ala Nazi di Kelenteng Kwan Sing Bio
Situs Bangunan Kuno Di Kayangan Api 

Camilan Ampo Yang Terbuat dari Tanah
Menguji Adrenalin di Watu Ondo
Rambu Ala Slankers Di Bojonegoro
Buah Kepel Sebagai Deodoran Alami
Kelenteng Mungil Poo Tong Biaw di Besuki

Nikmat dan Segarnya Es Dawet Siwalan
Indahnya Alun-alun Tuban di Malam Hari
Pesona Kesegaran Air Terjun Sri Getuk
Ribuan Ikan dan Kelelawar di Gua Ngerong
Gemerlap Istana Dalam Gua 
 

Rumah Gajah Mungkur Yang Indah Dan Unik
Museum Anak Kolong Tangga
Jangkar Bermata Empat Di Museum Kambang Putih
Pesona Keindahan Candi Prambanan
Parade Foto-foto Indah Karya Brutuis

Pondok Pesantren Dalam Gua Yang Fenomenal
Minuman Legen Yang Nikmat dan Segar
Jejak Majapahit di Candi Jabung  
Uang Lama Dan Kuno Keluaran Probolinggo
Kesenian Singo Ulung Yang Eksotis Dari Bondowoso

Relika Makam Walisongo Di Lamongan
Nikmatnya Jajanan Ala Kampung Ampel - Surabaya 
Mobil Rolls Royce Kuno Milik Dinasti Sampoerna 
Pesawat Nomad TNI Angkatan Laut  Di Museum Probolinggo 
Gereja Merah Yang Unik Di Probolinggo 

 Tips Mencari  Dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog

 Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #2

Tips Mencari dan Mendapatkan Pemasang Iklan Di Blog #3 
================================================================
 
Diantara penonton itu  juga  ada yang muslim  karena mayoritas wargha di kota ini beragama Islam.  Dengan mengenakan busana muslimnya, keberadaan warga itu di kelenteng  juga menjadi sisi yang menarik yang menggambarkan begitu harmonis dan toleransinya  kehidupan antar umat beragama disana.
  
Mereka tampak saling menghormati dan menghargai keyakinan dan menjalankan ibadahnya masing-masing .
 
Penonton itu juga tampak menikmati pertunjukan walau hanya disediakan 2 bangku kecil dan panjang di depan panggung.Penonton yang lainnya memilih duduk di tempat lainnya di sekitar kelenteng. Ada juga yang duduk di motor mereka.
  
Panggung wayang Potehi itu didominasi oleh warna merah. Ornamen yang berbentuk relief sepasang burung Honmg ( Phoenix ) menghiasi bagian depan panggung. 

Ada juga ornamen relief bergambar legenda dan kisah Tiongkok kuno.Tak jauh dari panggung ini terdapat bangunan menara atau pagoda untuk membakar dupa dan kertas-kertas doa. 
 Dalam pentas selama sebulan itu, wayang Potehi menampilkan kisah yang beragam. Pertunjukan ini dimulai setiap jam 3-5 sore. Tak jarang  untuk kisah-kisah dengan jalan cerita yang cukup panjang, adegan itu bersambung pada pertunjukkan keesokan harinya.


Yang juga tak kalah menariknya ,dalang wayang Potehi di kelenteng ini adalah Pak Sesomo yang ternyata bukan beretnis Tionghoa. 

Tetapi dia beretnis Jawa yang  biasanya  bermarkas di Kelenteng Gudo.  Kemampuannya dalam mendalang Wayang Potehi dengan bahasa Tionghoa itu dia peroleh dari  ayahnya yang juga berprofesi yang sama pada masanya.
Dengan kemampuan dan ketrampilannya itu, sang Dalang juga sering diundang untuk mementaskan Wayang Potehi di kelenteng-kelenteng lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar