Social Icons

Pages

Senin, 16 Desember 2013

Doktor di China Bakar Otak Pesakit untuk Ubati Gangguan Jiwa

Friday, December 14, 2012


Mungkin hanya orang-orang yang nekat atau putus asa yang berani menjalani terapi ini. Ada satu pengubatan di Cina yang dilakukan dengan cara membakar sel-sel otak untuk menyembuhkan pesakit gangguan mental. Ya, mungkin hanya pesakit gangguan mental yang bersedia mencubanya.

Pengubatan ini sebenarnya bersifat medis, namun masih menjadi kontroversi di kalangan para ahli sampai sekarang. Prosedurnya disebut ablasi nucleus accumbens, di mana ahli bedah membakar bahagian otak yang berfungsi memproses kesenangan.

Prosedur ini pernah dilarang pada tahun 2004, namun beberapa rumah sakit tampaknya masih melakukannya pada pesakit penyakit mental seperti depresi, gangguan obsesif kompulsif dan ketagihan. Beberapa operasi juga dilakukan untuk tujuan penelitian.

Operasi ini dilakukan dengan kondisi pesakit masih terjaga. Bahagian otak yang disasarkan adalah nucleus accumbens yang menghasilkan hormon dopamin dan endogen. Sejumlah kecil sel-sel otak di area ini akan dibakar sampai mati.

Bahagian otak ini bertanggung jawab atas terjadinya ketagihan dan juga berfungsi mengontrol perasaan senang. Pada pesakit penyakit mental lain selain ketagihan, pembakaran sel-sel otak boleh ditujukan pada bahagian lain yang bertanggungjawab atas terjadinya penyakit.

Operasi ini pernah memicu kontroversi di barat pada tahun 1930-an, namun praktiknya belum lenyap sama sekali. Di Amerika Syarikat dan England, operasi seperti ini dilakukan kurang dari 25 kali dalam setahun. Kebanyakan ditujukan untuk meredakan gejala depresi berat dan gangguan obsesif kompulsif.

Sebelum menjalani operasi ini, umumnya diperlukan waktu setahun untuk mendapat persetujuan pesakit. Menurut beberapa ahli, seharusnya operasi ekstrim ini juga meminta persetujuan ahli saraf, ahli etika, psikiater dan ahli bedah terlebih dahulu.

Sayangnya, prosedur pengubatan di China tampaknya tidak perlu berbelit-belit. Seorang doktor bedah di sana mengaku telah melakukan prosedur ini sebanyak hampir 1,000 kali pada tahun 2007. Beberapa keluarga pesakit mengaku dipaksa menyetujui prosedur ini dan seringkali menyebabkan anggota keluarganya mengidap gangguan lain yang tidak pernah dialami sebelumnya.

Misalnya, ada yang mengaku anggota keluarganya menjadi cacat fisikal setelah menjalani ablasi nucleus accumbens. Ada seorang bekas pesakit wanita yang menietiskan air liur tak terkawal dan lengan kanannya lumpuh. Ada juga seorang pemuda yang jadi melantur percakapannya.

Tentu saja pesakit yang ingin menjalani operasi ini harus berfikir seribu kali. Selain berisiko, biayanya juga amat mahal dan seringkali tak selesai hanya dengan sekali terapi. Beberapa doktor mematok biaya US$ 5.000    jauh melebihi pendapatan rata-rata warga Cina.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal kedoktoeran di Barat menjelaskan bahawa kaedah ini memang amat berisiko. Dari 60 orang peserta penelitian yang ingin mengubati ketagihan, lebih dari separuh berakhir dengan kesan sampingan kekal setelah menjalani ablasi nucleus accumbens berupa hilang ingatan.

Sebanyak 53 pesakit peserta penelitian mengalami perubahan keperibadian. Doktor mengatakan bahawa perubahan yang terjadi sering membuat pesakit jadi lebih penurut. Dalam waktu 5 tahun setelah menjalani operasi, 53 persen peserta kumat penyakitnya.
sumber:antusabun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar